Langsung ke konten utama

Puisi Negeriku Menangis

Puisi Negeriku menangis; Oleh masudibayz





            "Negeriku Menangis"

Aku tak bisa lagi melihat nasionalis,

Aku tak bisa lagi melihat patriotis, dan

Aku tak bisa lagi melihat humanis...


Bila mana 45 kau gengam dengan tragis

pancasila kau langkahi bersama 

bayang-bayang kelabu bersipu amis

darah dan tulang belulang kau soroti 

sebagai paradigma apatis

hanya duri sepekulasi, eksploitasi kau bumbui

 bersama tradaisi keji bak manis.


tiada bisa kurangkai kata-kata mereka

kata, yang disebut indoneisa.

sekali ku cari amanahnya 

mengapa kutemui bencananya.

Ini negeri beneran atau negeri bohongan?


Bagaimana kau menyruhku untuk 

 memamhami negeri ini

Sedang kau tak memahami negerimu sendiri

Kau suruh aku tawakal dan bertasbih

Namun kau bermain akal tiada kenal letih..


Siang malam ku dekap

Kuceritakan kisah dimalam ini 

untuk pertemuan siang nanti

Sekedar menguraikan konstitusi 

dikegelapan mata babi.

 Prositusi sebagai ritual malam

 Mewarnai sepanjang jalan 

membisukan harapan nan bernuansa kelam

 Ejaan hitam menjadi sebuah keindahan.


Bukankah ini negeri harapan

Yang terbangun dengan tangisan bukan senyuman.



IMABA jkt: Masudi Bayz

                                                                                       15 November 2012

Komentar

  1. Fenomena Antar Umat Beragama
    Tantangan kehidupan bangsa dan pembangunan bidang agama semakin kompleks seiring perubahan masyarakat yang sangat dinamis dalam lingkungan nasional dan global. Adanya fenomena liberalisme, materialisme dan ekstrimisme yang merasuk ke dalam tatanan kehidupan bangsa, bila tidak diantisipasi, bisa menjadi ancaman terhadap kehidupan beragama ketentraman keluarga dan stabilitas masyarakat.
    Indonesia sebagai Negera dengan umat islam terbesar di dunia, beragam bahasa, budaya, ras, dan agama. Enam agama yang ada dijamin untuk dapat menjalankan ajaran agamanya masing-masing. Seperti yang dikatakan oleh Jeremy Menchik
    Ia mengatakan posisi agama yang begitu penting bagi masyarakat, membuat Indonesia menjadi negara yang sangat religius. Dia bahkan menekankan masyarakat Indonesia lebih religius, bila dibandingkan dengan negara demokrasi besar lain yang ada di dunia . "Indonesia merupakan negara yang sangat religius, agama begitu penting"
    Jeremy menuturkan data yang ia dapatkan, kalau persentase masyarakat Indonesia yang menganggap posisi agama sangat penting, mencapai 98,8 persen. Persentase religius itu menjadi yang terbesar, jika dibandingkan masyarakat Amerika Serikat dengan 71,6 persen dan India dengan 80,7 persen. Jeremy mengungkapkan persentase masyarakat Indonesia yang menganggap tempat ibadah dapat memberi jawaban persoalan sosial, mencapai 70 persen. Persentase itu menjadi yang tertinggi dibandingkan negara demokrasi lain, seperti Amerika Serikat dengan 41,4 persen dan India dengan 27,7 persen.
    Indonesia dengan keanekaragaman agamanya haruslah mampu mampu melestarikan nilai agamanya masing-masing. Sebagaimana yang baru terjadi kemarin fenomena Gerhana Matahari Total (GMT). Di kota sukabumi fenomena GMT dijadikan sebagai momen saling menghargai dan menghormati antarumat beragama,karena bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.
    "Terjadinya GMT ini juga bertepatan dengan Hari Raya Nyepi 1938, sehingga di saat umat Hindu tengah merayakan hari rayanya dan umat Islam melaksanakan Shalat Kusuf atau gerhana sehingga harus dijadikan momen saling menghargai dan menghormati antarumat beragama,"
    Ribuan masyarakat Kota Sukabumi melaksanakan Solat Kusuf yang dilakukan di semua masjid, dan Solat Gerhana ini juga dipusatkan di beberapa titik seperti Masjid Agung Kota Sukabumi, masjid besar tingkat kecamatan, masjid jami tingkat kelurahan dan masjid jami RW.
    Dalam hal ini H Amrullah Asisten 1 Pemprov Babel, selaku Irup Hari Amal Bakti Kemenag ke 70, mengatakan "Pengembangan konsep toleransi dan kerukunan bergama di negara RI dilakukan tanpa membenturkannya dengan kemerdekaan memeluk agama dan keimanan masing-masing agama, di negara berdasarkan Pancasila, tidak ada diktator mayoritas dan tirani minoritas. Dalam kaitan itu, maka semua umat beragama dituntut untuk saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing. Di mana hak seseorang dibatasi oleh hak-hak orang lain,"
    Didalam beberapa kota di indonesia ada banyak bukti kesolidaritasan antar Agama, seperti yang terjadi di Yogyakarta 30 maret kemarin, Puluhan masyarakat dari berbagai komunitas lintas agama melakukan kegiatan bersih-bersih sungai yang terkenal dengan Kali Code. Bersih-bersih kali Code ini selain bertujuan untuk melestarikan sumber daya air juga dimanfaatkan warga untuk menjalin persaudaraan lintas agama.
    Acara yang bertema reresik kali nandhur paseduluran atau membersihkan sungai, menanam persaudaraan ini diawali dengan bersih-bersih sungai. Kemudian dipuncaki dengan pemotongan tumpeng dan pembacaan doa lintas agama di tengah sungai untuk kelestarian Sungai Code dan Yogyakarta pada umumnya.




    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Kenangan cinta Masa lalu

Puisi Masudibayz- Kenangan cinta masa lalu                            Puisi kenangan cinta masa lalu Kenangan Cinta Massa lalu   Cinta sempat kutitipkan hatiku bersama bayangmu Dimusim bunga pagi yang mudah terhenyut dengan sapaan embun Dimana masa hanya menyisakan tiga tahun Untuk memancarkan   cahaya cinta Cahaya yang membuka mata batinku Sekedar bercumbu dipijakan risalahmu   Kucoba dalam demensi waktu itu memutar makna kehidupan Kupahami celahmu dengan citra batin putih haluan nafasku Disaat itu aku mulai belajar mengeja cinta dalam namamu Merintis harapan meneguhkan keyakinan Bahwa kau adalah kekasihku   Harapan masih kusikapi akan ada jawaban    Bait-bait cinta tertulis Tersimpan disetiap sudut alam semesta ini Dedaunan, ...

Puisi "Sampai Pada Akhirnya Berpisah" Masudi Bayz

“Sampai pada akhirnya berpisah” Awalnya aku datang hanya sebatas pertemuan biasa Menebarkan puing kasih cinta juga senyum sederhana Diam-diam waktu hadir begitu saja dengan sangat istimewa Detik waktu terus berputar Berjalan membisikkan hari agar tak pudar Senyum, canda, tawapun kau hadirkan bersama keihlasan penuh ketulusan Memberikan hiasan bak madu yang terus bergelora dikala lebah mulai kehausan Di saat itu aku mulai mengukir                                                         Perjalanan kehidupan Berbagi kisah dengan seuntaian kebahagiaan Memberikan risalah baru akan keabadian Walau aku tahu.... Kesegaran bunga dipagi hari akan layu Serpihan semilir akan membisu hijaun...