Langsung ke konten utama

Puisi Kenangan cinta Masa lalu

Puisi Masudibayz- Kenangan cinta masa lalu

                           Puisi kenangan cinta masa lalu

Kenangan Cinta Massa lalu

 

Cinta sempat kutitipkan hatiku bersama bayangmu

Dimusim bunga pagi yang mudah terhenyut dengan sapaan embun

Dimana masa hanya menyisakan tiga tahun

Untuk memancarkan  cahaya cinta

Cahaya yang membuka mata batinku

Sekedar bercumbu dipijakan risalahmu

 

Kucoba dalam demensi waktu itu memutar makna kehidupan

Kupahami celahmu dengan citra batin putih haluan nafasku

Disaat itu aku mulai belajar mengeja cinta dalam namamu

Merintis harapan meneguhkan keyakinan

Bahwa kau adalah kekasihku

 

Harapan masih kusikapi akan ada jawaban 

 

Bait-bait cinta tertulis

Tersimpan disetiap sudut alam semesta ini

Dedaunan, angin, ombak, langit dan bumi

Mereka mengutarakan salam cinta padaku

 

Salam cinta yang pernah kupikat

Kini dijerat ayat-ayat suci sebagai mana kewajibannya

 

Delapan tahun lamanya tiada kudengar kisahnya

Sebuah tanya datang dan menerka namaku

Disebuah akun facebook tepatnya

Kutelusuri dia segenap bahagia

Kupastikan dia adalah cinta masa laluku

 

Kata ia terjawab, kata maaf terucap, bahkan kata

Aku telah bersama orang lain teerungkap

Jantung seolah tak berdenyut, darah berhenti mengalir

Kuraba warna-warni kisah cinta kala itu

 

Dengan lantunan syahdu tak berbait

Hancurlah syair yang pernah kulukiskan

Menjadi serpihan debu tak jelas arahnya

Harapan kala itu telah berubah 

 

Menjadi harapan ilahi dan layu

Harapanku hari ini hanya sebutan bahagia

Semoga kau bahagia dengannya

Hingga nanti kita menuturkan cinta disurga sana

 

 

 

 

                                                              ciputat 21 april 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi "Sampai Pada Akhirnya Berpisah" Masudi Bayz

“Sampai pada akhirnya berpisah” Awalnya aku datang hanya sebatas pertemuan biasa Menebarkan puing kasih cinta juga senyum sederhana Diam-diam waktu hadir begitu saja dengan sangat istimewa Detik waktu terus berputar Berjalan membisikkan hari agar tak pudar Senyum, canda, tawapun kau hadirkan bersama keihlasan penuh ketulusan Memberikan hiasan bak madu yang terus bergelora dikala lebah mulai kehausan Di saat itu aku mulai mengukir                                                         Perjalanan kehidupan Berbagi kisah dengan seuntaian kebahagiaan Memberikan risalah baru akan keabadian Walau aku tahu.... Kesegaran bunga dipagi hari akan layu Serpihan semilir akan membisu hijaun...

Puisi Negeriku Menangis

Puisi Negeriku menangis; Oleh masudibayz              "Negeriku Menangis" Aku tak bisa lagi melihat nasionalis, Aku tak bisa lagi melihat patriotis, dan Aku tak bisa lagi melihat humanis... Bila mana 45 kau gengam dengan tragis pancasila kau langkahi bersama  bayang-bayang kelabu bersipu amis darah dan tulang belulang kau soroti  sebagai paradigma apatis hanya duri sepekulasi, eksploitasi kau bumbui  bersama tradaisi keji bak manis. tiada bisa kurangkai kata-kata mereka kata, yang disebut indoneisa. sekali ku cari amanahnya  mengapa kutemui bencananya. Ini negeri beneran atau negeri bohongan? Bagaimana kau menyruhku untuk     memamhami negeri ini Sedang kau tak memahami negerimu sendiri Kau suruh aku tawakal dan bertasbih Namun kau bermain akal tiada kenal letih.. Siang malam ku dekap K...