Langsung ke konten utama

Puisi Inikah Aku





Inikah Aku

Inikah rasanya berjuang dalam demensi lain

Memutar penglihatan membelai waktu 

dengan penantian bertajuk ketuhanan

 

Walau aku menerka bahwa ini sebagai misteri panjang

Aku tetap yakin tuhan maha besar akan memberi jawaban

Atas cinta yang ia pancarkan..

 

Ku pandandangi dunia dengan cara yang lain

Kupijaki alam ini dengan fantasi warna-warni

Penuh arti juga misi terbesar hidupku ini


Ada kata miring yang memberi oretan hitam di benakku

       “hahaha rupanya kau berpuasa dengan cinta”

       “hahaha kau lebih suka menyendiri, kau hanya sibuk dengan mimpi”

Bergaung.. bergaung.. heffffmm begitulah...!!

 

Inikah aku yang berjuang matia-matian

Demi mencapai masa denpan

Inikah akau yang terus  berlayar

Mendayung dan mendayung melawan gemuruh derasnya hujan

Demi misi terbesar 

 

Inikah aku yang kian berlari

Demi cinta anugerah Tuhan

 

Sebagaiamana aku melangkah

Bukan hanya persoalan cinta

Tetapi juga cita-cita.

 

Tak ada seorangpun yang sanggup dengan kesendirianya

Dan tak cinta dengan cintanya

Begitu juga aku

 

Tuhan maha cinta

Menebarkan cinta bagi setiap insan 

 

Cinta tak cukup hanya dengan dipandang

Diraba atau dirasakan

Cinta butuh kesetian

Kepribadian dan pengorbanan

 

Adakah aku dalam itu semua

Sanggupkah aku untuk memnuhinya

 

Karena aku bukan lelaki

Diantara lelaki yang suka menyakiti

Maka aku tak mampu menyatakan cinta pada bumi

Aku hanya mampu menyatakan isi hati ke hati diantara Ilahi

Inikah aku..



Bekasi, cibitung 1-04-2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Kenangan cinta Masa lalu

Puisi Masudibayz- Kenangan cinta masa lalu                            Puisi kenangan cinta masa lalu Kenangan Cinta Massa lalu   Cinta sempat kutitipkan hatiku bersama bayangmu Dimusim bunga pagi yang mudah terhenyut dengan sapaan embun Dimana masa hanya menyisakan tiga tahun Untuk memancarkan   cahaya cinta Cahaya yang membuka mata batinku Sekedar bercumbu dipijakan risalahmu   Kucoba dalam demensi waktu itu memutar makna kehidupan Kupahami celahmu dengan citra batin putih haluan nafasku Disaat itu aku mulai belajar mengeja cinta dalam namamu Merintis harapan meneguhkan keyakinan Bahwa kau adalah kekasihku   Harapan masih kusikapi akan ada jawaban    Bait-bait cinta tertulis Tersimpan disetiap sudut alam semesta ini Dedaunan, ...

Puisi "Sampai Pada Akhirnya Berpisah" Masudi Bayz

“Sampai pada akhirnya berpisah” Awalnya aku datang hanya sebatas pertemuan biasa Menebarkan puing kasih cinta juga senyum sederhana Diam-diam waktu hadir begitu saja dengan sangat istimewa Detik waktu terus berputar Berjalan membisikkan hari agar tak pudar Senyum, canda, tawapun kau hadirkan bersama keihlasan penuh ketulusan Memberikan hiasan bak madu yang terus bergelora dikala lebah mulai kehausan Di saat itu aku mulai mengukir                                                         Perjalanan kehidupan Berbagi kisah dengan seuntaian kebahagiaan Memberikan risalah baru akan keabadian Walau aku tahu.... Kesegaran bunga dipagi hari akan layu Serpihan semilir akan membisu hijaun...

Puisi Negeriku Menangis

Puisi Negeriku menangis; Oleh masudibayz              "Negeriku Menangis" Aku tak bisa lagi melihat nasionalis, Aku tak bisa lagi melihat patriotis, dan Aku tak bisa lagi melihat humanis... Bila mana 45 kau gengam dengan tragis pancasila kau langkahi bersama  bayang-bayang kelabu bersipu amis darah dan tulang belulang kau soroti  sebagai paradigma apatis hanya duri sepekulasi, eksploitasi kau bumbui  bersama tradaisi keji bak manis. tiada bisa kurangkai kata-kata mereka kata, yang disebut indoneisa. sekali ku cari amanahnya  mengapa kutemui bencananya. Ini negeri beneran atau negeri bohongan? Bagaimana kau menyruhku untuk     memamhami negeri ini Sedang kau tak memahami negerimu sendiri Kau suruh aku tawakal dan bertasbih Namun kau bermain akal tiada kenal letih.. Siang malam ku dekap K...