Langsung ke konten utama

Hitam putih Tuhan



Puisi Masudi bayz

                                                  “Hitam Putih Tuhan”



Bismilla hirrahma al rahim...
Ku sebut nama-Mu, Tuhan sang maha Rahman dan Rahim
Tuhan semesta alam..

Akukah hamba yang hanya diam diri mengharapkan
Ke ajaiban takdir Tuhan
Akukah manusia yang hanya tercipta mengarungi
lautan kebodohan
Akukah asma yang hanya sibuk mengurus
Riwayat persoalan syetan

Tuhan semesta alam..
Tak mampu kucatat nikmat yang kau pancarkan
Atas senyum, tawa riwa yang ku rasakan
Sekedar menghitung jemari
Menelusuri jalan tapak kehidupan
Tuhan...
Tak mampu ku jelaskan kalam firman-Mu
Disetiap sudut risalahku

Yang aku tahu hanya meminta kenikmatan
Indahnya kehidupan
Meminta dengan telanjang
Tanpa laku dalam uraian firman-firman....

Ihdhina al-sirat al mustaqim
Tuhan sang maha rahman dan rahim
Berilah petunjuk dan kesadaran atas hamba yang dzalim
Kasihilah cahaya sebagaimana dalam pembukaan firman
Firman yang kau dengungkan dengan gelar Ummul Qur’an

Tuhan semesta alam....
Limpahkanlah hamba sebutir keistimewaan kalam
Kalam sukmah-Mu di rantai mushaf qur’an
Dan kosongkanlah hitam ritual syetan
Menjadi lidah putih bernilai ketuhanan.


                                                                                           Ciputat  25 Mei 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Kenangan cinta Masa lalu

Puisi Masudibayz- Kenangan cinta masa lalu                            Puisi kenangan cinta masa lalu Kenangan Cinta Massa lalu   Cinta sempat kutitipkan hatiku bersama bayangmu Dimusim bunga pagi yang mudah terhenyut dengan sapaan embun Dimana masa hanya menyisakan tiga tahun Untuk memancarkan   cahaya cinta Cahaya yang membuka mata batinku Sekedar bercumbu dipijakan risalahmu   Kucoba dalam demensi waktu itu memutar makna kehidupan Kupahami celahmu dengan citra batin putih haluan nafasku Disaat itu aku mulai belajar mengeja cinta dalam namamu Merintis harapan meneguhkan keyakinan Bahwa kau adalah kekasihku   Harapan masih kusikapi akan ada jawaban    Bait-bait cinta tertulis Tersimpan disetiap sudut alam semesta ini Dedaunan, ...

Puisi "Sampai Pada Akhirnya Berpisah" Masudi Bayz

“Sampai pada akhirnya berpisah” Awalnya aku datang hanya sebatas pertemuan biasa Menebarkan puing kasih cinta juga senyum sederhana Diam-diam waktu hadir begitu saja dengan sangat istimewa Detik waktu terus berputar Berjalan membisikkan hari agar tak pudar Senyum, canda, tawapun kau hadirkan bersama keihlasan penuh ketulusan Memberikan hiasan bak madu yang terus bergelora dikala lebah mulai kehausan Di saat itu aku mulai mengukir                                                         Perjalanan kehidupan Berbagi kisah dengan seuntaian kebahagiaan Memberikan risalah baru akan keabadian Walau aku tahu.... Kesegaran bunga dipagi hari akan layu Serpihan semilir akan membisu hijaun...

Puisi Negeriku Menangis

Puisi Negeriku menangis; Oleh masudibayz              "Negeriku Menangis" Aku tak bisa lagi melihat nasionalis, Aku tak bisa lagi melihat patriotis, dan Aku tak bisa lagi melihat humanis... Bila mana 45 kau gengam dengan tragis pancasila kau langkahi bersama  bayang-bayang kelabu bersipu amis darah dan tulang belulang kau soroti  sebagai paradigma apatis hanya duri sepekulasi, eksploitasi kau bumbui  bersama tradaisi keji bak manis. tiada bisa kurangkai kata-kata mereka kata, yang disebut indoneisa. sekali ku cari amanahnya  mengapa kutemui bencananya. Ini negeri beneran atau negeri bohongan? Bagaimana kau menyruhku untuk     memamhami negeri ini Sedang kau tak memahami negerimu sendiri Kau suruh aku tawakal dan bertasbih Namun kau bermain akal tiada kenal letih.. Siang malam ku dekap K...