Negeriku Menangis
Aku tak bisa lagi melihat
nasionalis,
Aku tak bisa lagi melihat patriotis,
dan
Aku tak bisa lagi melihat humanis...
Bila mana 45 kau gengam dengan
tragis
pancasila kau langkahi bersama
bayang-bayang kelabu bersipu amis
darah dan tulang belulang kau soroti
sebagai paradigma apatis
hanya duri sepekulasi, eksploitasi
kau bumbui bersama tradaisi keji bak manis.
tiada bisa kurangkai kata-kata
mereka
kata, yang disebut indoneisa.
sekali ku cari amanahnya mengapa kutemui
bencananya.
Ini negeri beneran atau negeri
bohongan?
Bagaimana kau menyruhku untuk memamhami negeri ini
Sedang kau tak memahami negerimu
sendiri
Kau suruh aku tawakal dan bertasbih
Namun kau bermain akal tiada kenal
letih..
Siang malam ku dekap
Kuceritakan kisah dimalam ini untuk
pertemuan siang nanti
Sekedar menguraikan konstitusi
dikegelapan mata babi.
Prositusi sebagai ritual malam
Mewarnai sepanjang jalan membisukan harapan
nan bernuansa kelam
Ejaan hitam menjadi sebuah keindahan.
Bukankah ini negeri harapan
Yang terbangun dengan tangisan bukan
senyuman.
IMABA jkt: Masudi Bayz
15
November 2012
Komentar
Posting Komentar